cara identifikasi bakteri
Identifikasi bakteri dilakukan
berdasarkan hasil pengujian dari uji morfologi dan uji biokimia. Identifikasi
menggunakan buku Bergey’s Manual of Systematic Bacteoriology dan Tabel
identifikasi bakteri Gram-negatif.
Uji morfologi dilakukan
dengan pewarnaan Gram dari setiap koloni terduga. Pewarnaan Gram bertujuan
untuk melihat bentuk atau morfologi dan sifat pewarnaan dari mikroorganisme tersebut.
Uji biokimia dilakukan
dengan menginokulasi biakan pada media TSIA ke dalam media: Citrat, Na, trypton
(indol), MR (methyl red) dan VP (voger proskauer).
Tujuan dari uji utilasi
sitrat adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang mengutilisisasi sitrat.
Bakteriyang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan natrium
karbonat yang bersifat alkali, sehingga dengan adanya indikator brom
thymol blue menyebabkan warna biru pada media.
Tujuan uji motilitas
untuk mengetahui bakteri yang dites bergerak atau tidak. Pergerakan bakteri
dapat dilihatdengan adanya kekeruhan disekitar tusukan pada media karena medium
dalam keadaan semisolid.
Uji indol bertujuan untuk mendeteksi kemampuan mikroba
mendegradasikan asam aminotryptophan. Pembentukan indol dari mikroorgamisme
dapat diketahui dengan menumbuhkannya dalam media biakan yang kaya akan
triptofan. Untuk melihat adanya indol digunakan reagen kovac yang memberikan
reaksi warna apabila tes positif.
Uji Voges Proskauer
bertujuan untuk mendeteksi adanya acethyl methyl carbinol yang diproduksi oleh
bakteri tertentu dalam pembenihan VP. Adanya bekteri tertentu yang dapat
memproduksi acethyl methylcarbinol dapat diketahui dengan penambahan reagen
voges prouskauer (reagen VP).
Uji Methyl Red bertujuan untuk menentukan adanya
fermentasi asam campuran. Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan
menghasilkan berbagai produk yang bersifat asam sehinggaakan menurunkan pH
media pertumbuhan menjadi 5,0 atau lebih rendah. Penambah indikator pH “methyl
red” dapat menunjukkan adanya perubahan pH menjadi asam.
Komentar
Posting Komentar